Akreditasi internasional ASIC (Accreditation Service for International Schools, Colleges, and Universities) yang diselenggarakan selama lima hari di Universitas Airlangga (UNAIR) resmi ditutup pada Jumat (29/3/2019). Penutupan dihadiri oleh Prof. Dr. Mohammad Nasih SE., MT., Ak., bertempat di Ruang Aula Kahuripan 301 Kantor Manajemen UNAIR.
Sebanyak empat belas program studi sosial-humaniora telah menjalani proses akreditasi internasional tersebut. Lee Hammond selaku CEO ASIC menyampaikan bahwa hasil penilaian akan dipaparkan pada bulan depan. Adapun hasil penilaian tersebut merupakan akumulasi dari beberapa kategori yang sudah di tentukan.
Selanjutnya Prof. Nasih menuturkan bahwa UNAIR saat ini berusaha untuk meningkatkan mutu kampus. Hal tersebut ditekankan pada kualitas pengajar terutama untuk dekan dan dosen yang harus profesional dalam bidang keilmuan. UNAIR, lanjut Prof. Nasih, menjaga komitmen pada edukasi yang diterima mahasiswanya.
“Kami berharap beberapa data serta infromasi yang diperoleh bersama dapat memastikan kualitas UNAIR dalam bidang akademik,” imbuh Prof. Nasih saat menyampaikan paparannya di depan para undangan yang hadir pada acara tersebut. Tidak hanya akademik, UNAIR juga meningkatkan strategi fasilitas yang ada.
Pada program studi sosial-humaniora (Soshum), lanjut Prof. Nasih, UNAIR akan tetap mengeksplorasi dan memperluas informasi yang dimiliki secara global. Prof. Nasih berharap untuk lima tahun ke depan UNAIR berada pada posisi wilayah yang strategis untuk Top 500 World Class University (WCU).
Kepala Departemen Ilmu Komunikasi Dr. Yayan Sakti Suryandaru S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa dalam akreditasi internasional itu sejumlah tiga belas program studi soshum tidak ada yang gagal.
“Titik poin ASIC ini yaitu pada layanan penggunanya, infrastruktur, dan sarana-prasarana akan dilihat betul,” tekan Yayan.
Yayan menambahkan, selain peningkatan karya ilmiah, lulusan yang berkualitas hingga terjaminnya lulusan untuk bekerja menjadi penilaian penting dalam akreditasi internasional itu.
Adapun dampak positif dari penyelenggaraan ASIC tersebut yaitu program studi yang terdaftar dapat memperbaiki mutunya. Yayan menegaskan, perbaikan itu dilakukan untuk ruangan dosen, bimbingan pada mahasiswa, pengadaan ruang baca dengan bukunya yang ter-update, hingga tempat diskusi harus diperbaiki. (*)
Penulis: Dhea Meidiana
Editor: Binti Q. Masruroh