Universitas Airlangga (UNAIR) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, acacdemic mobility, penilitian dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, UNAIR terus mendorong diri untuk meningkatkan akreditasi internasionalnya. Salah satunya adalah dengan mendapatkan akreditasi ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics) untuk setiap fakultasnya.
Pada Senin (5/3) kemarin, UNAIR membuka pertemuan visitasi akreditasi internasional untuk ketiga fakultasnya. Yaitu Fakultas Gigi dan Mulut (FKG), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), dan Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Pada visitasi tersebut, setidaknya terdapat lima asesor ASIIN yang hadir. Yaitu Prof. Dr. Friedhelm Meinhardt, Universitat Munster, Fachbereich Biologie; Prof. Dr. Dr. h.c Holger Jentsch, Uniklinikum Leipzig, Leiter Funktionsbeereich, Pandontologie; Dr. Habil Sonja Kleinertz, Bogor Agricultural University, Java, Indonesia; Ms Witiya Almada, Student Representative; dan Christin Habermann.
Dalam sambutannya, Prof Nasih selaku rektor UNAIR menjelaskan bahwa UNAIR terus berupaya mengejar keunggulan dalam pendidikan dan penelitian. Tidak hanya itu, peningkatan penelitian dan inovasi serta kualitas program juga menjadi fokus UNAIR.
“Untuk memberikan dampak yang positif sebagai usaha untuk meningkatkan pengakuan internasional UNAIR, saya percaya bahwa akreditasi internasional ASIIN adalah sebuah langkah untuk bisa menjadi World-Class University,” ucap Prof Nasih.
Terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh Prof. Nasih dihadapan para asesor dan undangan lainnya. Diantaranya adalah terkait akreditasi yang telah didapatkan UNAIR, capaian dan komitmen UNAIR terhadap tri dharma perguruan tinggi; proses pembelajaran; jumlah tenaga pendidik, administrasi dan professor yang ada di UNAIR serta beasiswa yang tersedia.
Menurut Prof. Nasih, akreditasi ASIIN adalah sebuah pengakuan internasional untuk program di UNAIR. ASIIN juga merupakan sebuah institusi yang mengakui ilmu pengetahuan alam. Dimasa depan, sosial, ekonomi dan budaya juga akan bisa diproses untuk mendapatkan akreditasi internasional.
“Saya juga percaya, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Saya mengundang seluruh undangan utnuk berpartisipasi aktif dalam diskusi, yang mana kita dapat membicarakan tentang perkembangan kedepannya,” ujar Prof Nasih.
Tidak lupa, Prof. Nasih juga berterimakasih kepada tim akreditasi dari setiap fakultas, termasuk koordinator program untuk seluruh kontribusinya dalam menuntaskan seluruh proses. Prof. Nasih juga berharap visitasi akreditasi internasional tersebut berjalan dengan lancar dan dengan akreditasi tersebut peningkatan kualitas juga terus dilakukan.
Penulis: Galuh Mega Kurnia
Editor: Nuri Hermawan