DSC_7593Untuk menjamin keberlangsungan organisasi di masa depan, orientasi penjaminan mutu berubah seiring dengan berkembangnya zaman. Begitu pula dengan penjaminan mutu di Universitas Airlangga. Untuk mensosialisasikan tentang penjaminan mutu terbaru, Badan Penjaminan Mutu (BPM) UNAIR mengadakan sosialisasi tentang manajemen risiko dalam ISO 9001:2015 di Aula Kahuripan 301 pada Kamis (12/5).

Acara sosialisasi dihadiri oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. M. Amin Alamsjah, Ph.D, Ketua BPM UNAIR Prof. drh. Bambang Sektiari, Ph.D, pimpinan fakultas, dan unit kerja di lingkungan UNAIR. Acara ini juga dihadiri oleh Sholichin A. Darmawan sebagai pembicara.

Dalam pemaparan materi, Sholichin mengatakan bahwa ISO 9001:2015 berorientasi pada keberlanjutan. Hal ini berbeda dengan ISO 9001:2008 yang hanya menjamin performa. Untuk menjamin keberlangsungan organisasi pada masa depan, maka risiko harus dikendalikan.

“Apa yang menjamin organisasi terus berlangsung? Kalau kita menjawab yakin, maka keyakinan itu harus berdasarkan analisis risiko. Ketika auditor datang, maka yang ditanya adalah ‘mana analisis risikonya?’,” tutur Sholichin yang juga konsultan asal PT. Decra Group Indonesia.

Ketika diwawancarai, Ketua BPM UNAIR mengatakan bahwa saat ini manajemen kendali mutu UNAIR akan bertransisi dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 pada tahun ini. Proses transisi diberi tenggat waktu sampai pada tahun 2017, sehingga proses audit pada tahun 2018 nanti UNAIR sudah bisa mengadopsi standar terbaru.

Rencananya, BPM akan melaksanakan sosialisasi ke fakultas dan unit kerja dalam waktu dekat. Namun menurut Prof. Bambang, yang terpenting adalah pola pikir seluruh pegawai dan pimpinan di lingkungan UNAIR harus mendasarkan pada risk based thinking.

“Bagaimana agar risiko itu dihilangkan, dan bagaimana manajemen risiko itu diterapkan pada semua aspek,” imbuhnya. (*)

Penulis: Defrina Sukma S.
Editor : Binti Q. Masruroh

13 May 2016